Powered By Blogger

SahABat

Mencari persahabatan itu seperti kita memasukkan benang dalam lubang jarum…

Sulitnya mencari seorang sahabat itu bisa digambarkan ketika kita berusaha memasukkan benang ke dalam lubang jarum. Ada saja halangan atau kendala saat kita berusaha memasukkan benang dalam jarum, ada angin, mata kita yang kurang fokus, tempat yang kurang terang dan lain-lain.

Namun setelah kita berhasil melawan kendala yang ada, akhirnya benang bisa masuk ke dalam jarum, itulah saat-saat yang menggambarkan bahwa kita telah berhasil mendapatkan seorang sahabat. Setelah jarum dan benang telah bersatu, tibalah saatnya kita merajut..dalam hal ini kita sebagai jarum dan sahabat kita sebagai benang, bersama-sama merajut peristiwa-peristiwa manis dan indah sehingga menjadi rajutan indah berupa kenangan terindah di hidup kita….

Itulah Sahabat, seseorang yang kita peroleh dari pengorbanan dalam kehidupan kita. Yang awalnya pahit namun berakhir manis ^^
Selengkapnya...

PErAn sEOraNg saHabAt

Brothers,

Pernah ga iseng nanya sama diri sendiri, siapa sih orang yang paling deket sama kita ? Yang bikin kita kangen cuma karena denger lagu favoritnya ? jadi orang pertama yang kita inget ketika lagi sedih ? Yang ketika dia ga ada rasanya empty banget? Yang jadi tempat kita sharing (walaupun belum tentu bisa kasih solusi) ketika kita punya masalah ? Seseorang yang bikin kita merasa aman dan nyaman bersama dia ?

Bisa jadi seseorang itu temen idup kita (baca : istri/suami/pacar), bisa temen kantor, temen motor club, dll…dll… Yang jelas, ketika hati kita berpihak pada seseorang, dalam suka atau duka, artinya seseorang itu layak disebut sahabat …

Jangan complaint dulu, ini kan opini pribadi… gw percaya tiap orang pasti punya criteria berbeda tentang sahabat, terserah aja sih, tapi biar kita punya persepsi yang sama, yuk kita buka contekan menurut versi Islam,buat referensi aja … sebagaimana digambarkan oleh Ali bin Abi Thalib RA:

“Ada dua orang mukmin yang bersahabat dan berteman akrab. Salah seorang dari keduanya meninggal lebih dahulu dan ia mendapat berita gembira dari surga. Ketika itu ia mengingat teman akrabnya di kala di dunia lalu ia berdo’a : “Ya Allah, sesungguhnya fulan adalah teman akrabku, dia yang menganjurkanku berlaku taat kepada-Mu dan kepada Rasul-Mu. Dia yang mengajakku melakukan kebaikan dan mencegahku melakukan kemungkaran. Dia juga yang menyadarkanku akan pertemuan dengan-Mu.. Ya Allah jangan Engkau sesatkan dia sepeninggalku sampai Engkau perlihatkan padanya kenikmatan yang Engku berikan padaku dan sampai Engkau meridhainya sebagaimana Engkau ridha kepadaku.”

Maka Allah berkata padanya, “Pergilah. Seandainya engkau tahu yang Aku berikan kepadanya, niscaya engkau akan banyak tertawa dan sedikit menangis.” Sampai kemudian teman akrabnya itu meninggal dunia dan ruh mereka bertemu. Dikatakan kepada mereka, “Saling memujilah kalian kepada sahabat kalian.” Maka masing-masing mereka mengatakan, “Dia adalah sebaik-baik teman, sebaik-baik saudara, sebaik-baik sahabat…”

Hmmmm…

So sweet ya ? Jujur gw belum bisa jadi ‘temen baik’ yang terus-menerus berbagi kebaikan sama brothers semua, soalnya gw sendiri masih belajar dan belajar untuk jadi seseorang yang ga rese dan nyebelin.. *sumpah, ternyata susah,euy..hihihi*

Tapi setidaknya kita bisa mulai dari sekarang untuk sama2 belajar bersahabat, berteman dengan orang-orang yang bisa menerima kita dengan tulus sebagai manusia dengan segala kekurangannya, mendekatkan kita pada ridho-NYA, menjaga kita dari hal-hal yang mungkar, berbagi surga dengan kita di akhirat nanti . (Amiin)
Selengkapnya...